Senin, 27 Agustus 2012

sendiri

hamparan pasir tirtamaya
tak kaua mengharapkan kenyataan
acuh tak acuh jalani hidup
meskipun batin siapa yang tahu
sindiran...
cemoohan tak jadi masalah
sepanjang tidak merugikan orang lain
mengapa ambil pusing
aku memang gadis yang bebal
menghadapi hidup cukup dengan santai
pedulilah apa kata orang
mulut-mulut dia sendiri
apa peduli saya
toh dijawab juga tidak memecahkan masalah
aku hidup ingin bebas...
melayang di alam yang luas
seperti burung merpati coklat di rumahku
ke sana ke mari tiadalah beban
ombak bergemuruh
pasir menempel disekujur baju
seperti sang kekasih yang setia
walau sampai  sekarang belum nyata
yang ku lihat sekarang
pantai tirta maya merana
tergerus oleh abrasia
perla han pasti akan menghilang
alam memang seakan kejam
tapi sudah jadi hukum alam
tinggallah ikhtiar manusia
agar tirtamaya tidak menghilang
alam itu terus ku potret
yang kelak akan menjadi bukti sejarah
bahwa di pantai ini ada cinta yang hilang
karena tak kuasa melawan hukum alam
.......
engakau masih bertahan
tidak pernah ada rasa penyesalan