Kamis, 07 Agustus 2014

tetanggaku

malam ini sekitar pk.19.30 adikku datang ke rumah dengan membawa kedua orang anaknya yang masih kecil, ingin silaturahmi katanya ke pa de mumpung masih suasana idul fitri. adikku berceritera bahwa lebaran idul fitri 1435 h ini tidak ditemani suami tercinta karena masih merantau di taiwan mencari sesuap nasi demi kehidupan, ya kehidupan memang harus dijalani dengan penuh kesabaran orang hidup memang harus berusaha dan bekerja mencari rejeki yang halalun toyibah wa barokah semuanya untuk mencari rido Allah.
mas katanya arus mudik kali ini sungguh ramai saya membayangkan kalau mas mudik terjebak macet tidak ya sebab di rumah ada ibu2 yang sampai pingsan gara2 tidak makan karena terjebak kemacetan, sebab bis yang ditumpanginya katanya.
memang saya pun terjebak macet saat lebaran hari ketiga ketika akan pulang dari bandung ke indramayu kataku dari setia budi depan kampus ikip (sekarang upi) bandung sampai ke tangkuban perahu ditempuh hampir kurang lebih tiga samai empat jam karena luar bi asa macetnya, apalagi para pemudik juga rata2 kurang sabar, sehingga jalan dari gunung tangkuban perahu ke arah subang satu jalan sampai dua jalur mobil ditambah pengendara motor yang menyerobot...padahal saat naik jalan tangkuban perahu yang terjal dan curam itu penerangan jalan kurang, beberapa mobil tua banyak yang mogok tidak kuat naik, bahkan ada sepasang suami istri yang naik motor terpaksa istrinya harus jalan kaki sepanjang ratusan meter karena motornya tidak kuat nanjak.
anehnya mas....katanya melanjutkan di rumah juga punya  tetangga tuh sikapnya macem2, coba tidak jengkel bagaimana ya mas dia membuang bangkai tikus itu de tempat pembuangan sampahku, terus kalau membuang sampah di tetangga kanan kirinya saja dianya sendiri tidak punya tempat sampah. keluhan adikku ini ku tanggapi dengan senyum dan kata2 sabar nok, mas juga tuh lihat di kanan rumah ada tiang listrik, di pojok kiri rumah ada tiang telepon tuh lihat sampai sekarang tapi insya Allah kalau kita sabar punya tetangga demikian Allah akan memberi rejekinya buat kita ya.
jam telah menunjukkan pk.21.30...ponakanku yang nomor dua yang kecil, sudah minta pulang pada ibunya dia akhirnya meminta pamit untuk pulang...

kewajiban wanita terhadap tetangganya...

Aisyah r.a. meriwayatkan bahwa ia bertanya kepada Rasulullah Saw,"Rasulullah, aku memiliki dua orang tetangga, kepada siapakah aku memberikan hadiah?" Rasulullah Saw menjawab,"Kepada tetangga yang pintunya lebih dekat dengan mu," {HR AlBukhari dan Abu Daud)

dalam hadis lain yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah r.a. yang berkata bahwa Rasulullah bersabda," Wahai kaum muslimat, janganlah seorang tetangga meremehkan pemberian tetangganya, meskipun hanya berupa kaki kambing."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar