Rabu, 03 Oktober 2012

hilang permataku

pantas malam itu
saat semua sudah memasuki peraduan
dengan mimpi-mimpinya
kau tidak berada disinggasanamu
aku kecewa kemana permataku
pergi tanpa permisi
akhirnya jadi misteri
ada rasa amarah
berkecamuk dalam kalbu yang dalam
yang diharapkan ternyata jauh dari harapan
hilang permataku...entah ke mana tidak jelas
aku coba tanyakan pada gelapnya malam yang kelam
dia hanya diam dan memperlihatkan raut wajah yang sedih
seakan turut prihatin akan keadaan ku saat ini
aku kehilangan permataku
yang menjadi semangat hidupku
laksana sang mentari yang tidak mau bersinar
aku tanya salah siapa?
entahlah yang jelas mungkin bukan salahnya
permata perlu kepastian
aku tidak mempunyai keberanian
untuk hanya berkata sepata kata
pantas...ya seribu kali pantas
kau musti menatap masa depan
dengan sang pembawa harapan masa depan
aku adalah laksana punuk merindukan bulan
usah kau hiraukan
untuk terakhir kali
ku tatap bening sinar matamu
yang selama ini membikin sejuk di hati sanubari
apakah artinya ini bagi diri ini
hilang permataku
dalam keremangan nafas senja
hanya ada sebuah harapan dan doa
untuk mu dinda
semogalah engkau selalu bahagia
menapaki jalan hidup ini
jangan kau gelisah apalagi resah
mungkin hanya aku yang merasakan derita ini
engkau hanyalah mimpi di siang bolong
permataku
adalah deru gelombang pantai berkejaran
sebening keteduhan hati yang sahdu
untuk menguntai kata
kata...kata...hilang permataku...
bersamaan dengan gema suara adzan isya...
selamat tinggal permataku
selamat tinggal sayang...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar