Selasa, 18 September 2012

puisiku 1

sore ini, selasa 18 sep 2012
resah
hati ini ...
gundah gulana
entah apa penyebabnya
semua orang ya semua orang
selalu bikin masalah
kemunafikan
keangkaramurkaan terus berkelana
padahal jelas aturan tetapi mereka buta
ingin ku cegah tapi
tiada daya dan upaya
hati ini sakit tak terkira
hati ini merana menyesali nasib hampa
ternyata sekarang ini
yang berhasil meraih jabatan
adalah mereka yang mau sedekah
meski harus terpaksa
berbohong pada hati sucinya
inilah dunia
yang selalu membikin masalah
yang ada ada ada resah dan gelisa
haruskah meski begitu
jalan curam yang menyesatkan
kembali hati resah
resah...resah...
apakah kau merasakannya sayang
saat di mana hati kita berdua
dalam nada yang merdu merayu
di hempas gelombang pantai tirta maya
engkau pasrah
hanyalah pasrah
betulkah engkau pasrah sayang
padahal di sana ombak bergelombang
siap menyeret tubuhmu nan rupawan
tapi hati tak bisa dibohongi
gelisah bagaimana kalau jadi
ya jadi makhluk dalam dunia kita
sementara ikatan tali suci
belum ada
menyesalkan engkah sayang
bertempur melawan ombak dengan nafsu binatang
sehingga hilanglah masa depan
resah
ku nanti kau entah sampai kapan
berpuluh tahun sudah kita tak bersua
aku tetap sabar menanti
meskipun kanan kiri bernada sumbang
bukan doel sumbang sang pengararang brilyan
ya sampai kapan aku menanti
ombak tirta maya tetap jadi saksi
akan pertautan dua hati berbeda jenis
merajut masa depan dengan tidak pasti
puluhan tahun sudah
yang ada hanya gelisah
pada penantian yang tak pasti
di mana engkau sekarang...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar